Rabu, 17 Juli 2013

MEKANISME DEBET-KREDIT






a. Sifat Akun Necara
Sifat akun-akun neraca (real account) erat hubungannya dengan posisi akun yang bersangkutan dalam neraca, artinya di sisi mana suatu: akun disajikan dalam neraca apakah di sisi debet atau di sisi kredit. Posisi akun-akun aktiva dalam neraca berada di sisi debet. Oleh karena itu penambahan terhadap aktiva harus dicatat di sisi debet. Dan sebaliknya, pengurangan terhadap aktiva harus dicata't di sisi kredit. Misalnya penambahan terhadap aktiva kas harus dicatat di sisi debet akun kas. Pengurangan terhadap aktiva kas tentu dicatat di sisi kredit akun kas. Sebagai ilustrasi, transaksi pembelian tunai perlengkapan kantor seharga Rp 500.000,00. Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan penambahan terhadap aktiva (perlengkapan kantor) dan pengurangan terhadap aktiva kas, masing-masing sebesar Rp 500.000,00. Oleh karena itu transaksi tersebut dicatat di sisi debet akun perlengkapan kantor dan di sisi kredit akun kas.

Catatan dalam buku besar tampak sebagai berikut :
Posisi akun-akun kewajiban dan modal dalam neraca berada di sisi kredit sehingga penambahan terhadap kewajiban atau penambahan terhadap ekuitas harus dicatat di sisi kredit. Sebaliknya pengurangan terhadap kewajiban atau terhadap ekuitas harus dicatat di sisi debet. Misalnya transaksi pembelian peralatan kantor dengan pembayaran kredit seharga Rp 10.000.000,00. Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan aktiva (peralatan kantor) dan penambahan kewajiban (hutang usaha) masing-masing sebesar Rp 10.000.000,00, oleh karena itu harus dicatat di sisi debet akun peralatan kantor dan di sisi kredit akun hutang usaha.

Catatan dalam buku besar akan tampak sebagai berikut :
Misalkan perusahaan membayar hutang sebesar Rp 5.000.000,00. Transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap hutang dan pengurangan terhadap aktiva kas masing-masing sebesar Rp 5.000.000,00. Oleh karena itu dicatat debet akun hutang usaha atau hutang dagang dan kredit akun kas.

Dalam buku besar tampak sebagai berikut :
Sifat akun-akun ekuitas sama dengan sifat akun-akun kewajiban. Penambahan tehadap ekuitas dicatat di sisi kredit dan pengurangan terhadap ekuitas dicatat di sisi debet. Misalnya transaksi penerimaan uang tunai dari Hendra sebagai setoran modal sebesar Rp 50.000.000,00. Transaksi tersebut. mengakibatkan penambahan atau timbulnya ekuitas dan penambahan terhadap kas, masing-masing sebesar Rp 50.000.000,00.

Oleh karena itu catatan dalam akun yang bersangkutan akan tampak sebagai berikut :

b. Sifat Akun Penghasilan dan Beban
Sifat akun-akun penghasilan dan beban berhubungan dengan pengaruhnya terhadap ekuitas. Akun mengakibatkan penambahan terhadap ekuitas. Oleh karena itu terjadinya penghasilan dicatat di sisi kredit akun penghasilan. Istilah akun penghasilan meliputi pendapatan (penjualan barang/jasa), pendapatan bunga, sewa, dividen dan keuntungan laba penjualan surat berharga atau aktiva tetap. Misalnya perusahaan jasa periklanan menyerahkan papan iklan (billboard) kepada pemesan dengan harga Rp 12.000.000,00 berikut pemasangan. Pembayaran diterima tunai. Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan terhadap kas dan timbulnya penghasilan dalam bentuk pendapatan jasa.

Catatan dalam buku besar tampak sebagai berikut :
Pengaruh transaksi terjadinya beban mengakibatkan pengurangan terhadap ekuitas. Oleh karena itu terjadinya beban dicatat debet akun beban. Misalnya transaksi pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 18.600.000,00. Transaksi tersebut mengakibatkan timbulnya beban dalam bentuk beban gaji dan pengurangan terhadap kas masing-masing sebesar Rp 18.600.000,00.

Catatan transaksi tersebut dalam akun yang bersangkutan akan tampak sebagai berikut :
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan sebagai akibat pengaruh terjadinya transaksi, dicatat dalam akun-akun buku besar dengan ketentuan sifat akun sebagai berikut:
Nomor Kelompok Akun
Kelompok Akun
Perubahan
Saldo
Normal
Bertambah
dicatat:
Berkurang
dicatat:
1.
Aktiva
Di sisi Debet
Di sisi Kredit
Debet
2.
Kewajiban
Di sisi Kredit
Di sisi Debet
Kredit
3.
Modal (Ekuitas)
Di sisi Kredit
Di sisi Debet
Kredit
4.
Penghasilan
Di sisi Kredit
Di sisi Debet
Kredit
5.
Beban
Di sisi Debet
Di sisi Kredit
Debet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar